Sejatinya, vagina memang menjadi rumah dari miliaran bakteri yang kondisinya berubah setiap saatnya. Itulah mengapa bau vagina kerap berubah dari waktu ke waktu bergantung pada kondisinya. Namun, sangat penting bagi Anda untuk tetap memperhatikan kesehatan mewaspadai jika mencium perbedaan bau yang kuat pada vagina.
Jenis & Penyebab Bau Vagina
Bau vagina bisa dipengaruhi oleh banyak faktor seperti seperti siklus menstruasi, kondisi hormon, kebiasaan dalam menjaga kebersihan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Lalu, apa saja jenis bau vagina dan penyebabnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini, ya.
1. Bau Amis
Penyebab paling umum bau vagina yang amis adalah Bakterial Vaginosis (BV). Ini merupakan infeksi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina. Jika Anda mencium bau amis setelah berhubungan seks, ini merupakan gejala vaginitis.
Bau amis pada vagina yang disertai dengan keputihan berwarna hijau atau kekuningan, gatal dan terbakar pada vagina, serta nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks bisa jadi tanda dari trikomoniasis yang merupakan penyakit menular seksual.
2. Bau Asam
Bau vagina yang asam merupakan hal yang normal terjadi. Bau asam ini menunjukan bahwa vagina sedang berada dalam kondisi yang baik dan sehat. Biasanya, bau asam ini sangat mirip dengan bau makanan yang sudah difermentasi.
Menurut artikel dari General Gynecology, dalam mempertahankan pH vagina 3,8 hingga 4,2, bakteri lactobacillus akan mengeluarkan hidrogen peroksida dan mengubah gula menjadi asam laktat. Itulah mengapa, vagina bisa berbau sedikit asam.
Baca Juga: Sering Lupa Minum Pil KB? Ini Solusinya
3. Bau Seperti Tembaga
Meski terasa aneh, bau seperti logam atau tembaga merupakan hal normal yang terjadi pada wanita. Bau vagina yang mirip logam ini bisa berasal dari darah yang keluar saat menstruasi atau setelah berhubungan seks. Pada umumnya, darah mengandung zat besi yang aromanya mirip dengan logam.
4. Bau Manis
Beberapa bakteri di vagina dapat menyebabkan bau yang sedikit manis. Untuk mengatur pH vagina, ekosistem bakteri akan selalu berubah dan terkadang menimbulkan bau manis. Namun, jika baunya sangat manis disertai dengan keputihan berlebih, ini bisa mengindikasikan adanya infeksi jamur.
5. Bau Seperti Amonia
Bau vagina yang mirip dengan amonia atau pemutih bisa menjadi indikator tubuh mengalami infeksi, khususnya Infeksi Saluran Kencing (ISK) yang disebabkan oleh bakteri Escherichia Coli.
Selain itu, bau amonia juga bisa terjadi jika Anda mengalami dehidrasi. Ini bisa terlihat dari warna urin Anda yang bertekstur lebih pekat dan berwarna lebih gelap.
6. Bau Busuk
Kebersihan Miss V yang kurang terjaga bisa menyebabkan bau busuk. Misalnya saja, saat menstruasi atau setelah buang air kecil kurang membasuh vagina dengan bersih. Selain itu, bau busuk juga bisa timbul akibat dari tampon yang tertinggal di dalam vagina, sehingga menyeka darah haid yang seharusnya keluar.
Jika bau busuk ini dibarengi dengan gejala lain seperti keputihan yang berbau, gatal pada vagina, dan nyeri saat buang air kecil, maka bau busuk menjadi pertanda adanya infeksi atau penyakit. Melansir artikel Mayo Clinic, beberapa penyakit yang bisa menyebabkan vagina berbau busuk antara lain trikomoniasis, fistula rektovaginal, hingga kanker serviks.
7. Bau Keringat
Sama halnya dengan ketiak, area vagina juga dapat menimbulkan aroma seperti bau badan. Ketika stres, kelenjar keringat yaitu ekrin dan apokrin akan bekerja lebih keras. Saat keringat lembab bertemu bakteri di vagina, maka bisa menimbulkan aroma yang kurang sedap seperti sesuatu yang terbakar.
Baca juga: Tips untuk Anda yang Suka Lupa Sejak Menjadi Ibu
Bagaimana Cara Pengobatannya?
Menghilangkan bau yang tak sedap pada vagina bisa dilakukan dengan beberapa langkah sesuai dengan penyebabnya. Namun, hal paling penting yang perlu diperhatikan adalah menjaga kesehatan dan kebersihan vagina.
Anda bisa menggunakan produk pembersih kewanitaan yang aman digunakan seperti Andalan Feminine Care. Selain bisa menjaga kesegaran vagina sepanjang hari, Andalan Feminine Care juga mengandung prebiotik yang sudah teruji klinis dapat membantu mengurangi permasalahan keputihan.
Jika bau vagina disertai dengan gejala lainnya seperti gatal-gatal, sensasi terbakar, atau keputihan yang berwarna, segera konsultasikan dengan Halo DKT melalui layanan bebas pulsa di 0800-1-326459 atau bisa juga lewat Whatsapp dengan klik tautan ini.