Pernahkah Anda mendengar tentang pH? pH merupakan ukuran untuk seberapa basa atau asam. Dikutip dari US Geological Survey, zat ini memiliki skala berkisar antara 0 hingga 14. pH kurang dari 7 dianggap asam, dan pH lebih dari 7 bersifat basa.
Keseimbangan pH dari berbagai bagian tubuh penting untuk memainkan berbagai fungsinya seperti pencernaan, melawan infeksi, dan fungsi lainnya. Selain itu, tingkat pH pada vagina sangat memainkan peran penting dalam menentukan apakah vagina Anda berada dalam kondisi sehat atau tidak.
Lalu, bagaimana tingkat pH yang sehat? Seperti apa cara menjaga kesehatan vagina secara keseluruhan? Simak ulasannya berikut ini.
Baca juga: 5 Infeksi Vagina yang Wajib Diketahui Wanita
Tingkat pH Normal Vagina
Menurut Tingkat pH vagina adalah sekitar 3,8 hingga 4,5, yang berarti berada di tingkat asam. Keasamannya sedikit menurun seiring bertambahnya usia, dengan tingkat pH naik mendekati 5.
Secara alami vagina merupakan tempat berbagai jenis bakteri sehat. Untuk mencegah kekurangan dan menjaga keseimbangan kimiawi, secara teratur vagina memproduksi cairan yang mengandung asam. Keasaman ini bisa membantu melindungi vagina dari kuman dan dapat membunuh bakteri, parasit, dan jamur berbahaya.
Apa Penyebab pH Vagina Tidak Seimbang?
PH vagina memang dapat berubah berdasarkan kondisi kesehatan dan gaya hidup. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi pH normal vagina, yaitu:
- Seks tanpa pengaman. Air mani bersifat basa, yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri tertentu.
- Antibiotik. Obat-obatan ini tidak hanya membunuh bakteri jahat yang menyebabkan penyakit, tetapi juga bakteri baik yang Anda butuhkan untuk menjaga tingkat pH normal vagina yang lebih asam.
- Douching. Banyak wanita yang mencuci vagina mereka dengan campuran air dan cuka, soda kue, atau yodium. Hal ini bisa meningkatkan tingkat pH yang mendorong pertumbuhan bakteri berbahaya.
- Saat masuk siklus menstruasi. Darah menstruasi sedikit basa dan meningkatkan pH di vagina. Ketika darah mengalir melalui vagina dan diserap ke dalam tampon atau pembalut, hal itu dapat meningkatkan tingkat pH vagina.
- Dikutip dari Journal of Mid Life Health, pH vagina dapat berubah sepanjang hidup seseorang. Biasanya lebih tinggi dari 4,5 sebelum seseorang mengalami periode menstruasi pertama dan setelah menopause.
Baca juga: 7 Jenis Bau Vagina: Penyebab & Cara Pengobatannya
Tanda dan Gejala pH Vagina Tidak Seimbang
Tingkat pH tinggi yang mengarah ke BV atau infeksi lain dapat menyebabkan gejala seperti:
- Bau busuk atau amis.
- Keluarnya cairan berwarna putih, abu-abu, atau hijau yang tidak biasa.
- Gatal di sekitar vagina
- Pembengkakan dan iritasi di sekitar vagina.
- Rasa sakit atau terbakar saat berhubungan seks dan buang air kecil.
Cara Menjaga Keseimbangan pH Vagina
Anda dapat mengambil langkah-langkah sederhana untuk menjaga tingkat pH normal vagina dan menghindari infeksi, seperti:
- Gunakan kondom saat berhubungan seks. Seperti halnya vagina, penis memiliki bakterinya sendiri. Hubungan seks tanpa kondom dapat menyebabkan infeksi vagina jika bakteri bercampur.
- Kenakan pakaian dalam yang nyaman. Pakaian terlalu ketat dapat mengurangi aliran udara ke vagina dan menyebabkan vaginitis. Kenakan pakaian dalam berbahan katun dan celana yang lebih longgar.
Dengan mencuci vagina dan vulva dengan sabun yang lembut dan tidak beraroma, sangat kecil kemungkinannya mengganggu pH vagina. Mencuci vagina dengan Andalan Feminine Care misalnya, yang justru akan melindungi Anda dari infeksi dan penyakit.