Pernahkah vagina terasa gatal, terbakar, dan kemerahan? Berhati-hatilah karena itu bisa jadi tanda dari infeksi vagina!
Dilansir dari Cleveland Clinic, infeksi vagina yang paling umum disebabkan oleh sesuatu yang ada dalam tubuh kita seperti jamur candida. Penyebab lain dari infeksi vagina adalah parasit dan bakteri yang berada di vagina.
Lalu, apa saja jenis-jenis infeksi vagina? Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini, ya!
Vaginosis Bakterialis
Merupakan infeksi vagina oleh bakteri yang bisa menyebabkan keputihan tidak normal dengan warna putih keabu-abuan dan berbau amis. Dilansir dari Military Medical Research, sekitar 20-30% wanita usia produktif (15-44 tahun) pernah mengalami infeksi ini.
Vaginosis bakterialis disebabkan oleh pertumbuhan bakteri jahat seperti Gardnerella Vaginalis, M. Mulieris, Mobiluncus Curtisii, dan Mycoplasma Hominis yang tumbuh terlalu banyak dan mengganggu jumlah bakteri baik pada vagina.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan wanita berisiko terkena infeksi vagina ini seperti jarang membersihkan organ intim dan sering berganti pasangan saat berhubungan seks.
Baca Juga: 8 Cara Merawat Miss V yang Tepat
Vaginitis Klamidia
Penyakit yang disebabkan oleh Chlamydia Trachomatis ini bisa ditularkan lewat hubungan seks yang terjadi pada remaja usia antara 18 hingga 35 tahun. Biasanya vaginitis klamidia ditandai dengan vulva gatal, munculnya rasa nyeri pada vagina dan perut bagian bawah, serta keluar darah saat berhubungan seks.
Jika terus dibiarkan, infeksi vagina ini bisa mengakibatkan munculnya lesi mikroskopik pada leher rahim yang turut memengaruhi kapasitas reproduksi.
Gonorrhea atau Gonore
Infeksi vagina ini disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae yang bisa menular melalui hubungan seksual tanpa pengaman, baik secara vaginal atau anal. Seringkali penyakit yang satu ini tidak menimbulkan gejala apapun.
Namun, dilansir dari CDC beberapa keluhan seperti nyeri saat buang air kecil, gejala keputihan tidak normal, pendarahan vagina di luar siklus menstruasi perlu diwaspadai karena bisa jadi tanda Gonore. Jika tidak cepat ditangani. bakteri bisa merambat ke saluran reproduksi seperti rahim, saluran tuba, dan ovarium.
Infeksi Jamur
Secara alami, jamur memang bisa hidup pada vagina. Namun, jika jumlahnya berlebih, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi jamur vagina atau Genus Candida. Infeksi vagina ini menimbulkan gejala berupa keluarnya cairan berwarna putih atau keabu-abuan yang kental, vagina terasa gatal dan perih, serta nyeri pada vagina saat buang air kecil dan berhubungan seks.
Beberapa kondisi yang menyebabkan pertumbuhan jamur Candida lebih cepat adanya perubahan level hormon akibat pil KB, kehamilan, atau menstruasi. Beberapa kondisi lain seperti gula darah tinggi dan menurunnya imun tubuh juga bisa menjadi penyebabnya.
Baca Juga: Pentingnya Zat Besi untuk Wanita Aktif
Trikomoniasis
Merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh infeksi parasit atau Trichomonas Vaginalis (TV). Parasit ini biasanya menyebar dengan berhubungan seks tanpa menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.
Meski begitu, penyakit ini dianggap tidak ditularkan melalui seks oral atau anal. Dikutip dari NHS, penyakit ini bisa menyebabkan keputihan yang berbau tidak sedap, gatal pada alat kelamin, dan nyeri saat buang air kecil.
Penyakit vagina yang disebabkan infeksi tidak selalu berbahaya, tetapi seringkali menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Untuk mencegah terjadinya infeksi vagina, sangat penting bagi Anda untuk merawat kebersihan dan kesehatan vagina, terutama jika beraktivitas di luar yang tidak memiliki fasilitas air bersih.
Produk pembersih Andalan Feminine Care bisa menjadi solusi karena mengandung prebiotik dari Lactic Acid, Sodium Lactate, dan Salicylic Acid yang efektif menjaga pertumbuhan bakteri baik (Lactobacillus) dan membantu menjaga keseimbangan pH area vagina. Selain itu juga memiliki kandungan alami yang aman digunakan untuk area kewanitaan Anda.