Perjalanan menjadi orang tua kerap diwarnai beragam emosi. Anehnya, emosi yang bak rollercoaster tersebut tak menghentikan pasangan untuk menambah anak lagi. Penelitian menunjukkan, bahwa anak dapat mempengaruhi kebahagiaan diri, kebahagiaan pernikahan dan menambah makna dalam hidup. Jadi, meski telah memiliki satu atau dua orang anak, rasanya tetap saja ingin menambah momongan.
Jika memutuskan untuk menambah anak, Anda juga harus yakin dengan kondisi kesehatan. Agar lebih yakin, simak dulu 5 hal yang harus Anda perbaiki:
1. Kurang tidur
Tahukah Anda, sama dengan makanan sehat dan olah raga bagi tubuh, waktu tidur yang cukup juga berperan penting bagi kesehatan dan kesuburan. Pada saat tidur, tubuh secara otomatis bekerja memperbaiki hormon dan sel. Tidak heran, begadang akan mengganggu fungsi hormon kesuburan, yaitu leptin dan prolaktin.
Leptin adalah hormon yang menstimulasi otak untuk makan. Jika hormon ini menurun maka akan menyebabkan makan tidak teratur bahkan berlebihan. Akibatnya, berat badan bertambah, siklus menstruasi tidak teratur. Sedangkan hormon prolaktin adalah hormon yang "dihasilkan" pada saat kita tidur dan beristirahat. Hormon ini lebih dikenal dengan hormon yang membantu lancarnya produksi ASI. Jika kadar prolaktin terlalu tinggi atau rendah, maka dapat menyebabkan masalah kesuburan.
Jadi, biasakan untuk tidur 8-9 jam setiap malam untuk meningkatkan kesuburan. Jika Anda sulit tidur, biasakan konsisten dalam rutinitas, yaitu tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, serta menghindari sinar buatan seperti lampu atau layar handphone, karena dapat membuat tidur Anda tidak nyenyak.
2. Jarang berolahraga
Menjaga tubuh tetap bugar dan sehat dengan berolahraga memang tidak mudah. Padahal, olahraga rutin selama 150 menit dalam seminggu dapat menjaga keseimbangan energi yang masuk dan yang dikeluarkan tubuh.
Lalu apa yang terjadi jika kita jarang berolahraga? Obesitas, mudah lelah, memicu insomnia, serta rentan terkena penyakit kronis. Jarang berolahraga juga dapat menurunkan kesuburan. Menurut penelitian, pria yang jarang berolahraga membuat kualitas dan kuantitas sperma menurun secara drastis. Jadi, olahraga memang tepat ketika Anda dan pasangan sedang merencanakan kehamilan karena dapat meningkatkan peluang kehamilan pada pasangan yang memiliki masalah kesuburan. Jika Anda merencanakan ingin punya anak, coba 3 jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesuburan, berikut ini:
- Jalan kaki
Jalan kaki secara rutin, selama 30 menit akan membantu memperbaiki metabolisme tubuh Anda, memperlancar sirkulasi darah dan meningkatkan produksi hormon yang membantu pertumbuhan sel telur. - Berenang
Inilah latihan kardio yang bermanfaat untuk kebugaran dan membentuk berat badan ideal. Olahraga ini bermanfaat untuk Anda dan pasangan yang memiliki masalah kesuburan yang dikarenakan berat badan. - Yoga
Salah satu penyebab paling umum yang bisa menghambat kesuburan adalah stres. Yoga merupakan olahraga yang menggabungkan gerakan tubuh, kontrol pernapasan, untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, dan kesehatan, serta membantu meredakan stres. Gerakan-gerakan yoga dapat membantu mempercepat proses konsepsi dengan meningkatkan aliran darah di area panggul, merangsang kelenjar yang menghasilkan hormon kesuburan.
3. Pola makan tidak seimbang
Sedang merencanakan program hamil atau tidak, menerapkan pola makan seimbang sangat penting bagi kesehatan Anda. Apa yang terjadi jika pola makan tidak seimbang? Anemia, obesitas, luka atau radang di mulut, hingga rabun senja yaitu gangguan penglihatan akibat kekurangan vitamin A.
Jika Anda ingin merencanakan menambah momongan, pastikan Anda memperbaiki pola makan sejak jauh-jauh hari, agar proses kehamilan berjalan lancar. Pola makan yang seimbang dan proses pemenuhan nutrisi yang baik, sebaiknya dipersiapkan sebelum memasuki masa kehamilan, bukan hanya saat hamil.
Perbaiki pola makan yang seimbang dengan memulai kebiasaan diet atau pola makan yang lebih sehat. Tinggalkan kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti junkfood, makanan yang berkalori tinggi atau yang berlemak. Konsumsi lebih banyak protein, asam folat dan zat besi, mulai dengan menyetok buah-buahan, sayuran berwarna, gandum, dan produk susu yang sebaiknya rendah lemak.
4. Berat badan kurang ideal
Berat badan yang kurang ideal kerap kali disebut-sebut faktor sulit hamil. Tetapi sebenarnya, berat badan dan kesuburan sangat berkaitan. Kelebihan atau kekurangan berat badan bukanlah hal yang ideal saat merencanakan kehamilan, karena berat badan dapat memengaruhi jumlah estrogen dalam tubuh. Wanita yang mempunyai berat badan ideal, disebut memiliki kemungkinan lebih tinggi dalam memproduksi jumlah estrogen yang tepat. Tetapi, ketika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, maka jaringan sel lemak akan menghasilkan lebih banyak estrogen dari yang diperlukan, yang mana dapat mencegah ovulasi teratur.
Saat Anda kekurangan berat badan, akan berdampak pada indung telur. Indung telur akan menghasilkan sedikit estrogen yang berdampak pada ovulasi, dan memengaruhi produksi hormon dan menghambat ovulasi normal. Lebih fatal, kekurangan berat badan juga dapat menghentikan menstruasi. Artinya, saat Anda tidak menstruasi, maka Anda tidak akan berovulasi dan tidak bisa hamil. Nah, jika Anda memiliki rencana menambah momongan, perbaiki bobot tubuh Anda secara ideal, sehingga sistem tubuh berjalan normal.
5. Mengalami anemia
Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah mengalami penurunan dari jumlah normal. Hal ini membuat seseorang akan merasa lelah, sesak nafas, pusing dan mengalami sakit kepala berkepanjangan.
Anemia pada dasarnya tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor yang mempengaruhi risiko seseorang mengalami anemia, di antaranya memiliki gangguan usus atau mempunyai penyakit kronis, kekurangan vitamin dan nutrisi seperti rendah zat besi, vitamin B-12 dan folat, atau terkena paparan zat beracun, kondisi imun tubuh dan lain sebagainya.
Selain itu, penyebab anemia bisa terjadi karena kekurangan asupan zat besi atau penyerapan zat besi tidak berjalan optimal. Anemia kerap kali disepelekan, namun pada kenyataannya penyakit ini jika tidak ditangani secara serius dapat berbahaya bagi wanita hamil, seperti menghambat pertumbuhan janin, meningkatkan risiko keguguran, dan kelahiran bayi secara prematur.
Ini mengapa wanita dalam masa mempersiapkan kehamilan disarankan tidak sedang menderita penyakit anemia. Biasakan pola makan teratur, mengonsumsi makan-makanan yang seimbang, mengandung zat besi dan asam folat. Cegah anemia dengan mengonsumsi telur, daging merah, sayuran hijau, bayam dan kacang-kacangan. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi sumber vitamin C seperti jeruk, stroberi dan tomat.
Jika perlu, Anda juga dapat mengonsumsi Pil KB Andalan FE yang dapat mengatasi gejala anemia saat menstruasi. Bonus lain, pil ini dapat membuat siklus haid teratur dan menjaga berat badan tetap stabil. Rasa nyeri saat datang bulan pun dapat berkurang.