Kontrasepsi IUD Andalan bisa menjadi alternatif pilihan alat kontrasepsi bagi wanita yang sudah menikah. Pasti sudah sering dengar IUD. Kontrasepsi IUD merupakan singkatan dari intrauterine device atau biasa disebut dengan alat kontrasepsi dalam rahim. Alat tersebut memiliki ukuran kecil dan berbentuk T yang dimasukan ke dalam rahim.
Alat kontrasepsi IUD Andalan aman untuk digunakan para wanita. IUD bertujuan untuk menghambat gerakan sperma menuju ke rahim sehingga akan mencegah terjadinya pembuahan yang menyebabkan kehamilan.
Alat kontrasepsi IUD ini menjadi solusi kontrasepsi bagi pasangan yang sudah menikah namun masih ingin menunda kehamilan atau ingin memberi jarak pada kehamilan selanjutnya. Selain aman digunakan, alat kontrasepsi ini terbilang cukup ampuh mencegah kehamilan.
Cara Kerja Kontrasepsi IUD Andalan
Kontrasepsi IUD atau KB spiral ini terdiri dari dua jenis yaitu IUD hormonal dan IUD non-hormonal. Cara kerja IUD hormonal adalah dengan melepas hormon progestin secara perlahan-lahan setiap harinya. Hal ini mengakibatkan cairan di bagian leher rahim akan mengental dan mengakibatkan sperma sulit masuk ke rahim.
Jika tetap terjadi pembuahan, hormon tersebut akan membuat lapisan rahim semakin menipis dan sel telur akan sulit menempel. Pada intinya IUD ini akan bekerja dengan baik dan maksimal.
Sedangkan IUD non-hormonal menggunakan lilitan tembaga atau perak di sekitarnya. Tembaga ini berfungsi untuk merusak sel sperma sebelum bertemu dengan sel telur.
Keunggulan Menggunakan IUD Andalan Sebagai Alat Kontrasepsi Darurat
Setiap alat kontrasepsi memiliki keunggulan masing-masing. Begitu pula dengan kontrasepsi IUD Andalan yang dapat juga bertindak sebagai kontrasepsi darurat. Inilah beberapa keunggulan IUD bagi para penggunanya:
1. IUD efektif mencegah kehamilan
Agar maksimal dan efektif, pemasangan kontrasepsi IUD harus dilakukan dengan benar tidak bisa sembarangan. Hanya dokter dan bidan saja yang boleh memasang IUD. Ada berbagai jenis perlindungan IUD Andalan berdasarkan lama efektifitasnya. Untuk efektifitas 3 tahun ada IUD Andalan Silverline Cu 200 Ag dengan inti perak. Untuk perlindungan 5 tahun ada IUD Andalan Sleek Cu 375 yang ukurannya lebih kecil dan IUD Andalan Silverline Cu 380 Ag yang memiliki kandungan inti perak. Sedangkan untuk perlindungan efektif hingga 10 tahun ada IUD Andalan TCu 380A memiliki kandungan tembaga dan IUD Andalan TCu 380A Post Partus khusus untuk pemasangan pasca persalinan.
2. Kontrasepsi IUD cenderung lebih praktis
Proses pemasangan kontrasepsi IUD cenderung lebih praktis karena hanya dengan sekali pemasangan dapat mencegah kehamilan bahkan hingga 10 tahun setelah pemasangan. Tak hanya itu, ternyata IUD juga bisa dilepas kapan saja jikalau ingin merencanakan kehamilan kembali.
3. Biaya IUD cenderung lebih murah
Menggunakan IUD memang lebih menguntungkan karena memiliki keunggulan dari segi harga yang terbilang cukup murah. Namun dengan harga yang murah ini bukan berarti dari segi kualitas IUD kurang bagus. Kontrasepsi IUD mampu mencegah kehamilan lebih besar dibanding alat kontrasepsi lainnya.
4. IUD aman bagi busui
Alat kontrasepsi IUD relatif lebih aman bagi ibu menyusui. Tentunya bagi ibu menyusui sangat penting untuk memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya karena hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas ASI yang dikeluarkan. Oleh karena itu alat kontrasepsi IUD non-hormonal lebih cocok dan disarankan bagi ibu menyusui.
5. IUD disarankan bagi kondisi tertentu
Pemasangan IUD Andalan sangat disarankan bagi pengguna yang memiliki kondisi tubuh tertentu. Seperti bagi pengguna yang kesulitan untuk mengonsumsi pil KB. Dengan IUD Andalan ini Sahabat tetap bisa berKB.
6. Tidak menambah berat badan
IUD sangat direkomendasikan bagi wanita yang ingin menjaga penampilan tetap ideal. Pasalnya beberapa jenis kontrasepsi hormonal dapat memberikan efek samping yaitu kenaikan berat badan. Namun berbeda dengan kontrasepsi IUD Andalan yang non-hormonal ini, jadi Sahabat tidak perlu khawatir berat badan Sahabat akan meningkat drastis.
Cara Pemasangan IUD Atau KB Spiral
Sebelum melakukan pemasangan IUD, alangkah baiknya Sahabat mencari informasi tentang bagaimana cara pemasangannya. Berikut inilah langkah-langkah pemasangan IUD:
1. Melakukan persiapan terlebih dahulu
Sebelum melakukan pemasangan IUD Sahabat diberi obat pereda nyeri seperti ibuprofen. Pemberian obat pereda nyeri bertujuan untuk membantu mengurangi rasa sakit seperti kram dan rasa tidak nyaman saat proses pemasangan. Jangan khawatir karena rasa sakit yang timbul tidak akan bertahan lama dan hanya berkisar beberapa menit saja.
Setelah itu Sahabat akan menunggu jadwal pemasangan IUD. Sembari menunggu Sahabat bisa menanyakan setiap pertanyaan yang berkaitan kepada bidan atau dokter.
2. Saat di ruang tindakan
Kemudian Sahabat akan diperiksa apakah benar-benar sedang tidak hamil. Hal ini untuk memastikan bahwa Sahabat tidak memiliki keinginan untuk hamil dalam waktu dekat ini. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan manual.
Proses tersebut dilakukan dengan memasukan dua jari ke dalam vagina lalu posisi tangan yang satunya berada di atas perut. Ini untuk mengetahui ketepatan posisi, ukuran dan pergerakan rahim. Tentunya juga untuk mengetahui apakah terjadi infeksi di dalam rahim.
3. Proses penstabilan dan pengukuran saluran rahim
Selanjutnya adalah proses pembukaan vagina secara lebar dengan bantuan alat spekulum. Alat tersebut dimasukan ke dalam vagina. Setelah itu vagina akan dibersihkan untuk mencegah terjadinya infeksi.
Tak sampai disitu, kemudian leher rahim akan disuntikan dengan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri. Setelah itu dilakukannya pemasangan tenaculum atau alat penstabil serviks. Lalu kedalaman rahim akan diukur, jika kedalamannya kurang dari 6 cm maka kontrasepsi IUD tidak boleh dipasangkan.
4. Langkah pemasangan IUD
Setelah mengetahui kedalaman rahim dengan menggunakan alat sound uterine, dokter akan mengeluarkan alat tersebut dan menyiapkan IUD yang sudah dibengkokan pada bagian lengannya.
Lalu IUD akan dimasukan ke inserter khusus pada kedalaman rahim yang tepat. Setelah memasuki kedalaman rahim yang tepat maka IUD akan didorong keluar dari tabung. Pada bagian IUD yang bengkok tadi akan kembali seperti semula membentuk huruf T. Pemasangan ini tidak serumit yang dibayangkan dan hanya butuh waktu beberapa menit saja.
5. Reaksi setelah pemasangan IUD
Setelah pemasangan IUD selesai, semua alat seperti tabung, tenaculum, dan spekulum harus dikeluarkan juga. Yang tersisa hanyalah KB spiral di dalammya yang dilengkapi dengan benang tipis. Benang ini akan dipotong hingga sisa 1-2 inci saja.
Setelah pemasangan selesai, biasanya akan timbul rasa tidak nyaman dalam beberapa waktu. Namun Sahabat tidak perlu khawatir karena rasa tidak nyaman tersebut hanya berlangsung sementara saja. Setelah itu Sahabat sudah bisa beraktifitas normal seperti biasanya.