Salah satu manfaat pil KB adalah mencegah kehamilan. Dan jika dikonsumsi secara teratur, konsumsi pil KB juga bisa membuat menstruasi teratur. Tapi, bagaimana jika tiba-tiba menstruasi terlambat padahal Anda masih rutin mengonsumsi pil KB dan tak pernah terlambat satu hari pun?
Ketika menstruasi terlambat, kebanyakan perempuan langsung mencurigainya sebagai tanda hamil. Padahal, tak selalu begitu, lho. Ada banyak kondisi lain yang dapat menyebabkan menstruasi terlambat, bahkan ketika Anda masih rutin mengonsumsi pil KB. Apa saja?
1. Stres
Selain hamil, inilah penyebab menstruasi terlambat yang paling sering dialami perempuan. Stres yang berlebihan dapat memengaruhi pikiran dan tubuh. Stres yang berlebihan juga dapat merusak fungsi hipotalamus, bagian dari otak yang mengendalikan regulasi hormon. Dan mengingat proses menstruasi sangat dipengaruhi oleh hormon, tak heran jika stres dapat mengganggu siklus bulanan perempuan ini.
Waspadai gejala stres seperti otot tegang, sakit kepala, dan sulit tidur. Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut bersamaan dengan telatnya menstruasi, segera cari sumber stres dan kelola dengan baik tingkat stres agar menstruasi kembali rutin sesuai jadwal.
2. Perubahan berat badan
Perubahan berat badan yang drastis dan tiba-tiba, terutama penurunan berat badan, dapat menghentikan hormon pengontrol ovulasi sehingga mengacaukan siklus menstruasi. Perubahan berat badan yang drastis ini bisa dialami oleh penderita gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia, mereka yang melakukan diet ketat, ataupun olahraga berlebihan.
Jika Anda ingin melakukan penurunan berat badan, disarankan untuk melakukannya secara terukur. Artinya, lakukan pembatasan kalori dengan tepat, dan hindari melakukan olahraga yang berlebihan. Dengan begitu, proses diet tidak akan mengganggu siklus menstruasi.
3. Penyakit tertentu
Perempuan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS), menderita diabetes, ataupun penyakit tiroid, dapat mengalami gangguan pada siklus menstruasinya. Penderita PCOS, misalnya, mereka memiliki kadar hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebihan, yang mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan. Akibatnya, sel telur tidak berkembang sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur.
Menstruasi terlambat juga bisa dialami oleh perempuan yang menderita diabetes. Hal ini karena gula darah yang tidak stabil memiliki kaitan erat dengan perubahan hormon, termasuk hormon yang mengatur ovulasi. Itu sebabnya, perempuan yang menderita diabetes harus mengupayakan untuk mengontrol kadar gula darah tetap stabil agar siklus menstruasi tidak terganggu.
Sedangkan pada perempuan yang mengalami gangguan tiroid, kondisi ini juga dapat membuat siklus menstruasi jadi tidak teratur. Terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid, dapat membuat menstruasi jadi sedikit, terlalu banyak, atau bahkan tidak teratur.
4. Perimenopause
Kesuburan perempuan akan semakin menurun seiring bertambahnya usia. Sebelum memasuki masa menopause, perempuan akan mengalami perimenopause, masa transisi alami menuju menopause. Setiap perempuan mengalami perimenopause pada usia yang berbeda-beda, ada yang mengalaminya di usia 40-an, ada pula yang mengalaminya pada pertengahan 30-an.
Ketika perempuan memasuki masa perimenopause, siklus menstruasi menjadi semakin panjang. Dari yang awalnya mungkin 28 hari, kini memanjang menjadi 36 hingga 48 hari. Inilah yang Anda rasakan sebagai terlambat menstruasi.
Penyebab menstruasi di atas hanyalah penyebab umum menstruasi terlambat yang mungkin terjadi. Namun, untuk memastikan apa penyebab menstruasi Anda terlambat, sebaiknya Anda berkonsultasi langsung ke dokter untuk melakukan pemeriksaan secara mendetail. Dengan begitu, Anda bisa segera mendapat penanganan yang tepat dan mendapatkan kembali siklus menstruasi normal seperti biasanya.