Istilah childfree akhir-akhir ini menjadi perbincangan yang hangat di tengah-tengah masyarakat, sehingga menuai pro dan kontra. Ada yang menganggap jika seorang wanita berhak atas tubuhnya untuk memilih mengandung ataupun tidak. Sementara ada juga yang beranggapan jika kodrat wanita adalah mengandung anak. Namun, berbicara soal childfree, apakah Anda tahu maksud dari istilah tersebut?
Berdasarkan penjelasan dari Oxford Dictionary, childfree menggambarkan kondisi tidak memiliki, terutama didasari oleh pilihan. Secara garis besar childfree didefinisikan sebagai istilah bagi orang atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak atau tempat dan situasi tanpa adanya anak.
Pilihan untuk merencanakan kehamilan ataupun tidak memang merupakan kebebasan dari masing-masing pasangan, termasuk wanita yang akan menjadi ibu dan melewati proses kehamilan serta melahirkan.
Beberapa hal yang menjadi alasan childfree diantaranya adanya keraguan menyediakan fasilitas yang layak bagi si anak, masalah finansial atau keuangan, kondisi kerja yang harus berpindah lokasi, atau lingkungan yang tidak mendukung untuk memilih anak.
Baca Juga: Sering Lupa Minum Pil KB? Ini Solusinya
Childfree dari Segi Psikologis
Childfree memang merupakan pilihan hidup dari setiap pasangan. Jika dilihat dari sudut pandang psikologis, childfree merupakan keputusan yang dilakukan secara sadar dengan banyak pertimbangan.
Bagi wanita yang memiliki kondisi mental yang tidak stabil, dikhawatirkan akan memengaruhi pola asuh dan kehidupan masa depan si anak. Untuk itu, keputusan childfree bisa dianggap tepat.
Namun, sebelum Anda memutuskan untuk childfree, sangat penting untuk mengetahui bagaimana dampak positif dan negatifnya.
Salah satu dampak yang paling sering terjadi adalah munculnya stigma negatif dari keluarga dan masyarakat. Stigma inilah yang bisa menimbulkan tekanan sosial bagi pasangan.
Selain itu, childfree juga menimbulkan dampak kesepian dalam pernikahan. Hal ini bisa memicu konflik berkepanjangan jika pasangan tidak berkomitmen terhadap keputusannya. Jika dibiarkan, perceraian pun dapat terjadi.
Namun, terlepas dari dampak tersebut, childfree juga memberi dampak positif bagi pasangan. Pasangan dapat mencurahkan bentuk perhatian sepenuhnya atau menghabiskan waktu untuk menolong sesama dan hal-hal kemanusiaan seperti menjadi aktivis lingkungan hidup, aktif dalam komunitas sosial, dan aktivitas lainnya.
Baca Juga: Positif Covid-19, Amankah Mengkonsumsi Pil KB?
Dampak Childfree Bagi Kesehatan
Saat Anda dan pasangan menjalani pernikahan childfree, maka ada beberapa dampak bagi kesehatan yang perlu diwaspadai. Menurut studi dari Science Daily, wanita tanpa anak sangat berisiko memiliki kesehatan yang lebih buruk. Kondisi ini turut meningkatkan risiko kematian dini.
Selain itu, mengutip laman cancer.org, wanita yang tidak memiliki anak atau hanya memiliki satu anak cukup rentan terkena kanker rahim dan kanker payudara.
Menyusui akan memperpanjang masa tidak menstruasi pasca melahirkan. Hal ini dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit terpapar hormon estrogen. Jika jumlah hormon estrogen berlebih, maka ini menjadi bisa menjadi salah satu faktor dari terjadinya kanker payudara.
Sebaliknya, dilansir dari American Journal of Preventive Medicine saat wanita hamil dan menyusui, risiko kanker payudara ini dapat berkurang.
Konsep childfree bukanlah tentang benar atau salah. Namun, hal ini menjadi kontra karena adanya stigma yang melekat di masyarakat bahwa tujuan utama menikah adalah untuk memiliki anak.
Terpenting adalah bahwa keputusan childfree harus didasari pemikiran dan pertimbangan yang matang. Bagi Anda yang ingin menunda kehamilan, sangat penting untuk menggunakan alat kontrasepsi, salah satunya adalah Pil KB Andalan. Selain itu, pil KB ini juga bisa mengurangi risiko kanker rahim dan mampu mengurangi rasa nyeri saat haid.