Sesuai namanya, kontrasepsi darurat atau sering disebut Pil Andalan Postpil adalah metode kontrasepsi yang digunakan dalam situasi darurat. Situasi darurat yang mungkin bisa terjadi misalnya lupa meminum pil KB selama dua hari atau lebih berturut-turut, terlewat jadwal suntik KB, kondom rusak saat berhubungan, atau korban kekerasan seksual.
Banyak wanita menggantungkan pil KB darurat ini untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan setelah berhubungan intim tanpa pengaman. Namun seberapa ampuhkah Pil Andalan Postpil ini untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan? Artikel ini akan mengulasnya untuk Anda.
Pil KB darurat atau Pil Andalan Postpil bekerja dengan cara menunda terjadinya pembuahan yaitu dengan cara mencegah pertemuan antara sperma dan sel telur. Hormon progestin yang terkandung dalam Pil Andalan Postpil akan mengentalkan lendir di dalam serviks. Dengan begitu sperma akan sulit masuk ke dalam rahim.
Pil Andalan Postpil juga bisa mencegah terjadinya ovulasi yaitu proses pelepasan sel telur wanita. Dan jika sel telur sudah terlanjur dibuahi, maka hormon dalam pil KB darurat ini akan mencegah telur yang sudah dibuahi agar tidak melekat ke dinding rahim. Karena itu, konsumsi pil KB darurat dianggap efektif mencegah kehamilan yang tidak diinginkan setelah berhubungan intim.
Tetapi tingkat efektivitas atau keampuhan Pil Andalan Postpil ini sangat bergantung pada jenis pil dan waktu konsumsi. Berikut adalah jenis Pil Andalan Postpil atau pil KB darurat yang beredar di pasaran:
- Levonorgestrel, yaitu pil KB darurat yang mengandung levonorgestrel. Tingkat keberhasilan Pil Andalan Postpil yang memiliki kandungan levonorgestrel dalam mencegah kehamilan bisa mencapai 96,9-99,4 persen. Ini artinya bahwa peluang terjadinya kehamilan setelah meminum pil yang mengandung levonorgestrel adalah 0,6-3,1%.
- Ulipristal asetat, yaitu pil KB darurat yang memiliki kandungan ulipristal asetat. Tingkat keberhasilan Pil Andalan Postpil yang memiliki kandungan ulipristal asetat dalam mencegah kehamilan bisa mencapai 97,9-99,1 persen.
Secara garis besar, semakin cepat mengkonsumsi pil KB darurat sesegera mungkin setelah berhubungan, maka akan semakin tinggi tingkat efektivitasnya. Dianjurkan untuk mengkonsumsi pil KB darurat ini paling lambat 5 (lima) hari atau tidak lebih dari 120 jam setelah berhubungan intim. Hal ini agar efektivitasnya dalam mencegah kehamilan bisa mencapai 99 persen.
Perlu diketahui bahwa pil KB darurat tidak sama dengan obat aborsi. Kandungan Levonorgestrel (hormon progestin) yang terkandung dalam pil KB darurat hanya mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma. Jadi Pil Andalan Postpil ini tidak bisa menggagalkan pembuahan yang sudah terjadi atau menggugurkan janin.
Meskipun bisa mencegah kehamilan, akan tetapi pil KB darurat tidak disarankan sering-sering digunakan, apalagi dipakai untuk menggantikan fungsi kontrasepsi reguler seperti pil, kondom, atau suntikan. Perlu diingat, hanya gunakan Pil Andalan Postpil untuk situasi darurat dan jangan digunakan berulang-ulang sebagai alat kontrasepsi rutin.
Pasalnya, perlindungan yang diberikan oleh pil KB darurat hanya setelah diminum. Jadi. pada saat berhubungan seksual berikutnya, resiko kehamilan akan tetap terjadi. Sebagai tindakan pencegahan, ada baiknya Anda melindungi diri terhadap kehamilan yang tidak direncanakan dengan memakai alat kontrasepsi reguler.
Andalan sendiri telah menyediakan berbagai jenis pil kontrasepsi yang terpercaya mutunya, mulai dari pil KB Andalan FE yang dilengkapi dengan perlindungan ganda yaitu mencegah kehamilan dan memenuhi kebutuhan zat besi, pil KB Andalan Laktasi yang aman digunakan untuk ibu menyusui, juga pil KB Andalan Postpil yang dapat mencegah kehamilan setelah berhubungan tanpa pengaman.
Selain metode kontrasepsi dengan mengkonsumsi pil KB, Anda juga bisa memilih metode kontrasepsi lainnya seperti suntik KB, implan, IUD, spiral, dan lain sebagainya. Setiap jenis metode kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, juga memiliki efek yang bervariasi pada masing-masing individu. Konsultasikan dengan bidan atau dokter mengenai jenis metode kontrasepsi yang tepat dan aman bagi Anda.