Tahap perkembangan janin dari minggu ke minggu dapat menjadi tolak ukur apakah janin berkembang secara normal sesuai dengan standar kesehatan. Selain itu juga menjadi jawaban untuk Anda terhadap perubahan yang terjadi selama hamil. Berikut paparan lengkapnya.
Perkembangan Janin dari Minggu ke Minggu
Setelah muncul tanda-tanda awal kehamilan, masa kehamilan bisa dipastikan dengan perhitungan mulai dari hari pertama menstruasi terakhir (HPHT), dimana masa ovulasi bisa terjadi pada 14 hari setelah masa tersebut.
Anda bisa menguji masa ovulasi dengan Andalan Ovulation Test Kit yang bekerja dengan mendeteksi Luteinizing Hormone (LH) dengan keakuratan mencapai 99%.
Jika pembuahan terjadi, maka sel telur akan menjadi zigot atau cikal bakal janin. Untuk selengkapnya, berikut adalah proses perkembangan janin 1 sampai 9 bulan.
Baca Juga: Kenali Jenis KB IUD Andalan Agar Tidak Salah Pilih
1. Kandungan Pada Trimester Pertama
Setelah terjadi pembuahan, kondisi janin 2 minggu memiliki kurang lebih 150 sel di dalam embrio akan terbentuk jadi 3 lapisan yakni endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Lapisan-lapisan ini yang akan menjadi berbagai bagian tubuh dan organ bayi seperti jantung, tulang, otot, sistem pencernaan, sistem saraf, dan sistem reproduksi.
Setelah itu, di minggu ke-3 sel telur akan membentuk sebuah kantung yang berisi embrio dan plasenta. Di tahap ini juga pembuluh-pembuluh darah mulai berkembang.
Pada akhir minggu ke-4, tabung jantung janin 4 minggu ini sudah ada dan bisa berdenyut hingga 65 kali dalam satu menit. Lalu, di akhir bulan pertama kehamilan, janin mencapai ukuran lebih kecil dari butiran nasi yakni 0,6 cm.
Pada minggu ke-6, janin sudah terlihat melengkung dengan wajah berbentuk lingkaran besar hidung, mulut, mata, rahang bawah, dan tenggorokan sudah mulai terbentuk. Janin sudah mulai terlihat melengkung seperti huruf C. Kemudian, janin mulai membentuk tangan dan kaki, dan rahim sudah berukuran dua kali lipat pada minggu ke-7.
Selanjuntya minggu ke-8 hingga ke-10 janin berhasil melewati masa kritis dari perkembangan organ dan tubuhnya sudah memiliki panjang hampir 3 cm, semakin banyak bergerak, dan semakin terlihat seperti manusia.
Lalu diikuti oleh perkembangan otak bayi yang begitu pesat, jari-jarinya sudah bisa mengepal, dan ginjal mulai mengeluarkan urin, proses ini terbentuk pada minggu ke-11 sampai 13. Memasuki minggu ke-12, alat kelamin bayi sudah mulai dibentuk, pada trimester kehamilan ini panjang bayi mencapai 8 cm.
Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Masa Ovulasi Wanita
2. Kandungan Pada Trimester Kedua
Perkembangan janin dari minggu ke minggu selanjutnya yaitu memasuki minggu ke-13, yang mana risiko keguguran akan ikut menurun sebab kandungan sudah semakin kuat dan terus berkembang. Panjang bayi mencapai 9 cm dengan berat mencapai 42 gram.
Kemampuan mendengarnya meningkat dengan tulang dan tengkorak yang semakin mengeras. Anda mungkin akan merasa tendangan dan detak jantung berdebar. Ekspresinya pun mulai terlihat melalui pemeriksaan USG.
Pada minggu ke-14 sampai 15, indera perasanya terbentuk dan sudah mulai bisa mendeteksi cahaya. Setelah berusia minggu ke-16 hingga 18, bayi mengalami lonjakan pertumbuhan dengan alat kelaminnya yang sudah terbentuk dengan baik.
Pada minggu ke-19, bayi sudah bisa mendengar suara Anda. Memasuki minggu ke-20, bayi akan lebih banyak menelan dan memproduksi mekonium atau kotoran.
Bayi akan semakin terlihat seperti manusia kecil dan sangat aktif di minggu ke-21 hingga ke-22. Alis dan rambutnya mulai tumbuh di minggu ke-25, serta berat badannya semakin bertambah karena sudah memiliki lemak.
Pada minggu ke-26, bayi mulai menghirup dan mengeluarkan cairan plasenta. Ini merupakan pertanda baik, karena ia sekaligus berlatih bernapas.
Pada minggu ke-27, bayi dalam kandungan sudah bisa menutup dan membuka matanya, menghisap jari-jarinya, bahkan cegukan.
Setelah memasuki usia 7 bulan mengutip Cleveland Clinic, panjang janin sekitar 14 inci dan beratnya antara 2 hingga 4 pon.
Baca Juga: Waktu yang Tepat Memasang Pil KB Pasca Keguguran
3. Kandungan Pada Trimester Ketiga
Perkembangan janin dari minggu ke minggu pada trimester ini diawali dengan berat bayi yang mencapai 1 kg dengan otot dan paru-paru makin berkembang.
Pada minggu ke-31 hingga ke-33, tendangan bayi akan terasa lebih kuat dan menyebabkan Anda mulai mengalami kontraksi palsu. Rahim yang kian membesar bisa menyebabkan sesak napas dan nyeri ulu hati.
Pada minggu ke-34, sistem saraf pusat dan paru-parunya semakin matang dan pergerakannya tidak sesering sebelumnya. Posisinya akan semakin turun ke area panggul di minggu ke-36 seiring tanggal persalinan mendekat.
Pada minggu ke-37, Anda akan lebih sering mengalami kontraksi dan keputihan. Kemungkinan air ketuban akan pecah di minggu ke-39. Hal ini mengisyaratkan Anda memasuki proses persalinan. Namun terkadang, ibu hamil bisa saja belum menunjukkan tanda-tanda persalinan meski sudah melewati waktu perkiraan lahir. Jangan khawatir karena ini bisa terjadi pada siapapun.
Akan tetapi, jika usia kandungan sudah terlalu tua atau mencapai minggu ke-42, Anda mungkin perlu menjalani prosedur induksi persalinan. Rutin memeriksakan kandungan dan menghitung usia kehamilan dapat membantu Anda mengantisipasi terjadinya masalah atau kelainan kehamilan yang mungkin terjadi.
Demikian pemaparan mengenai perkembangan janin dari minggu ke minggu yang terjadi pada ibu hamil. Semoga bermanfaat untuk Anda dalam mempersiapkan kehamilan.