Hadirnya si kecil dalam keluarga tentu menambah kerepotan dalam merawat sang buah hati. Sehingga kontrasepsi atau KB mungkin bukan hal yang Anda prioritaskan ketika baru melahirkan dan sedang menyusui bayi. Tidak sedikit pula wanita yang enggan menggunakan alat kontrasepsi saat menyusui karena khawatir terdapat efek samping yang bisa mempengaruhi produksi ASI.
Namun bagi Anda yang ingin mengatur jarak kehamilan, kontrasepsi tentu saja dibutuhkan jika tidak ingin kecolongan. Tapi ternyata tidak semua jenis alat kontrasepsi cocok digunakan untuk ibu menyusui. Anda perlu memilih metode kontrasepsi yang aman dan tidak memberikan efek pada produksi air susu ibu (ASI).
Lalu bagaimana metode kontrasepsi yang aman digunakan untuk ibu menyusui? Berikut kami uraikan tips-tips melakukan KB bagi ibu menyusui.
1.Berikan ASI secara eksklusif pada bayi
Jenis kontrasepsi pertama yang banyak digunakan wanita setelah melahirkan adalah menyusui secara eksklusif. Menyusui sebagai alat kontrasepsi disebut dengan metode amenorea laktasi (MAL). Menyusui bisa menjadi cara yang mudah dan gratis untuk menunda kehamilan segera setelah melahirkan.
Tingkat efektivitas KB alami ini cukup tinggi, yaitu mencapai 98 persen. Namun metode ini perlu dilakukan dengan tepat agar efektif dan harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:
- Menyusui setidaknya sekali setiap empat jam di siang hari dan setiap enam jam sekali dalam pada malam hari. Menyusui secara teratur dengan cara ini menyebabkan tubuh Anda berhenti berovulasi, yang berarti Anda juga tidak akan mendapatkan menstruasi. Dengan begitu secara otomatis merupakan bentuk pengendalian kelahiran secara alami.
- Metode MAL ini memiliki hasil yang efektif jika dilakukan ketika ibu belum mendapatkan menstruasi lagi selama menyusui. Jika sudah mendapatkan menstruasi, maka berarti tubuh sudah kembali berovulasi sehingga terdapat peluang lagi untuk hamil.
- Metode MAL ini dapat digunakan selama enam bulan pertama kehidupan bayi, meskipun ibu belum mendapatkan menstruasi lagi setelah 6 bulan tersebut. Karena setelah 6 bulan, bayi mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) dan tidak lagi diberikan ASI secara eksklusif. Jadi setelah 6 bulan, Anda perlu mencari opsi alat KB yang lain.
2.Pilihlah jenis kontrasepsi yang aman bagi ibu menyusui
Telah disebutkan di awal bahwa ibu menyusui sebaiknya memilih jenis kontrasepsi yang aman dan tepat sehingga tidak memberikan efek pada produksi air susu ibu (ASI). Salah satu alat kontrasepsi yang sering dijadikan pilihan bagi ibu menyusui adalah pil KB progestin atau mini pil.
Pil KB progestin atau mini pil adalah pil KB yang mengandung hormon progestin dalam dosis rendah sehingga aman bagi yang sedang menyusui. Salah satu pil jenis ini yang mulai naik daun adalah Pil KB Andalan Laktasi. Kandungan hormon progesteron dalam pil KB Andalan Laktasi mampu meningkatkan kekentalan lendir rahim. Hal tersebut membuat mobilitas sperma menurun dan tidak dapat bertemu dengan sel telur, sehingga ovulasi tidak terjadi.
3.Cara mengkonsumsi pil KB untuk ibu menyusui
Apabila Anda memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hati Anda, maka Pil KB Andalan Laktasi dapat dikonsumsi minggu setelah melahirkan. Caranya dengan mulai meminum pil pada hari pertama haid dan setiap hari seterusnya pada jam yang sama. Jadikan aktivitas meminum pil sebagai rutinitas harian agar tidak terlupa.
Nah, demikian tips KB bagi ibu menyusui. Perlu digaris bawahi bahwa kesehatan ibu dan bayi sangat penting, sehingga perlu cermat dalam memilih jenis kontrasepsi yang akan digunakan untuk ibu menyusui. Utamakanlah yang terbaik bagi ibu dan buah hati dengan memilih pil KB Andalan Laktasi.